Tallo, Jumat 21 November 2025 pukul 21.30 WITA, suasana di Jalan Sultan Abdullah RT 2 RW 5, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, sempat memanas akibat adanya insiden yang melibatkan seorang warga yang mengamuk di lingkungan keluarganya. Kejadian tersebut bermula dari hilangnya sepasang sandal milik pelaku, serta kesalahpahaman yang berkembang setelah mendengar sepihak penyampaian dari ibu pelaku. Untungnya, situasi yang berpotensi menjadi konflik besar ini berhasil ditangani dengan bijak oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tallo, Aipda Mansur.
Menurut laporan yang diterima oleh Bhabinkamtibmas, suasana di rumah tersebut mulai memanas saat pelaku merasa kesal dan marah karena sandal miliknya hilang secara misterius. Ketegangan meningkat ketika pelaku mendengar cerita sepihak dari ibunya terkait hilangnya sandal tersebut, sehingga emosinya semakin memuncak dan berujung pada tindakan mengamuk yang mengganggu ketentraman lingkungan.
Mendengar adanya kejadian tersebut, Aipda Mansur segera merespons dengan sigap. Ia langsung mendatangi lokasi kejadian di Jalan Sultan Abdullah, tak lama setelah menerima laporan. Kehadiran Aipda Mansur di tempat kejadian malam itu sangat vital untuk meredam suasana dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
Alih-alih menggunakan tindakan represif, Aipda Mansur memilih pendekatan mediasi sebagai langkah utama dalam menyelesaikan masalah. Dengan pendekatan yang persuasif dan humanis, ia berhasil mengajak pelaku untuk duduk bersama dengan warga terkait guna membahas masalah yang terjadi dengan kepala dingin.
Dalam mediasi tersebut, pelaku menyadari kesalahannya dan membuat pernyataan resmi yang berisi komitmen untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa depan. Pelaku juga secara terbuka meminta maaf kepada pemilik rumah dan seluruh warga yang sempat dirugikan akibat kejadiannya. Ini menjadi bukti bahwa pendekatan dialog dan penyelesaian secara kekeluargaan sangat efektif dalam meredam potensi konflik yang
Tidak hanya menyelesaikan konflik secara tuntas, Aipda Mansur juga memberikan pesan-pesan kampanye keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) kepada para warga yang hadir. Ia mengingatkan agar masyarakat dapat lebih menahan diri dalam menghadapi situasi yang memanas serta tidak mudah terprovokasi oleh informasi sepihak yang belum tentu benar.
Menurut Aipda Mansur, emosi yang tidak terkontrol justru bisa menimbulkan kerugian besar, bukan hanya bagi pelaku masalah tetapi juga lingkungan sekitar. Persatuan dan kesatuan dalam masyarakat harus selalu dijaga agar kerukunan tetap terpelihara dan tidak ada pihak yang dirugikan secara fisik maupun psikologis.
Kapolsek Tallo, Kompol H. Syamsuardi, S.Sos, MH, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat dan efektif yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Aipda Mansur. Menurut Kapolsek, kejadian ini menjadi contoh nyata peran penting Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tingkat kelurahan.
"Kepekaan terhadap laporan warga dan kesigapan menanggapi setiap permasalahan secara langsung dengan pendekatan yang bijak sangat menentukan keberhasilan menciptakan suasana aman," ujar Kompol Syamsuardi.
Kapolsek juga menegaskan bahwa seluruh personel Polsek Tallo akan terus meningkatkan pelayanan dan keberadaan di tengah masyarakat agar berbagai potensi konflik bisa dicegah sebelum berkembang menjadi masalah serius.
Kasus ini sekaligus mengingatkan kembali pentingnya peran Bhabinkamtibmas dalam kehidupan masyarakat yang sehari-harinya menjadi penghubung sekaligus pelindung bagi warga di tingkat kelurahan dan desa. Bhabinkamtibmas tidak hanya bertugas menerima laporan, tetapi juga aktif melakukan pendekatan sosial, mediasi, dan pencegahan konflik agar tercipta kehidupan yang aman dan damai.
Pendekatan kekeluargaan dan dialog yang digunakan oleh Aipda Mansur dalam kasus hilangnya sandal ini merupakan bukti nyata bagaimana peranan Bhabinkamtibmas mampu meredam potensi kerusuhan akibat hal-hal kecil yang bisa bereskalasi jika tidak ditangani dengan seksama.
Hasil mediasi yang berakhir damai tidak hanya menyelesaikan permasalahan antarwarga secara individual, tetapi juga membawa dampak positif terhadap lingkungan sekitar. Ketika warga melihat adanya niatan baik dari aparat kepolisian dalam menyelesaikan masalah secara adil dan terbuka, kepercayaan masyarakat terhadap institusi keamanan pun meningkat.
Kondusifnya kondisi kelurahan Tallo di malam itu menjadi penegasan bahwa komunikasi antara warga dan aparat vital untuk menjaga stabilitas keamanan. Masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya saling menghormati dan mengendalikan emosi supaya tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.
Melalui kejadian ini, segala pihak diharapkan dapat mengambil pelajaran berharga. Warga di Kelurahan Tallo khususnya hendaknya lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dan tidak langsung percaya pada informasi sepihak yang bisa memicu emosi. Sedangkan petugas keamanan di lapangan dapat terus mengutamakan pendekatan soft skill guna menyelesaikan masalah tanpa harus menggunakan kekerasan.
Apabila kondusivitas ini terus dijaga, tentu kehidupan bermasyarakat di Tallo akan semakin harmonis dan aman, sejalan dengan cita-cita pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan keamanan nasional dari tingkat terkecil sekalipun.




